MEDIASINERGI.CO MAKASSAR — Sebagai dampak perubahan kebijakan visa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, yang memutuskan untuk memangkas atau menghapus pengenaan visa progresif umrah yang awalnya ditetapkan sebesar 2.000 Riyal Arab Saudi (SAR) dan kini hanya mengenakan fee, umrah sebesar 300 SAR per orang. Akibat dari perubahan itu, maka calon jemaah umrah mesti mengganti visanya, yang konsekwensinya harus membayar biaya visa tersebut, namun pihak perusahaan PT Saudi Patria Wisata sebagai penyelenggara resmi umroh dan haji khusus justru tidak membebani biaya seperti kepada calon jemaah umrah.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Patria Wisata, H Faisal Ibrahim Lc kepada puluhan wartawan di sela-sela acara raker nasional dan manasik akbar calon jemaah umrah, yang berlansung di hotel Claro Makassar. 14-15 September 2019.
Dikatakan, akibat dari adanya kebijakan pemerintah kerajaan Arab Saudi itu, maka pemberangkatan jemaah umrah tahun ini tidak lagi menggunakan visa progresif, tapi kembali ke visa biasa yang biayanya sekitar Rp 2.000.000.
Namun, karena para calon jemaah umrah tersebut umumnya sudah membayar lunas ongkos umrahnya, maka biaya tambahan tersebut tak mungkin perusahaan membebani calon jemaah umrah. Kalau dihitung-hitung memang jumlahnya cukup besar, tapi Patria Wisata sudah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik ke jemaah tanpa harus memungut biaya tambahan dari calon jemaah umrah.
”Hitung-hitung ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mensubsidi jemaah dengan berupaya menutupi biaya tambahan pembuatan visa pengganti tersebut,” ujar Faisal Ibrahim.
Biaya perubahan visa tersebut memang tidak sedikit, tapi Patria Wisata berusaha menutupinya dengan berbagai macam cara, tanpa mempengaruhi kualitas pelayanan ke jemaah.