Menu yang disajikan mencakup cita rasa khas nusantara seperti rendang ayam, rendang daging, opor ayam, dan nasi uduk, yang diolah dengan teknologi tinggi menggunakan mesin retort bertekanan dan bertemperatur tinggi, sehingga dapat bertahan hingga 18 bulan tanpa perlu pemanasan ulang.
Lauk-pauk diproduksi di Indonesia dan dikirim ke Arab Saudi, sementara nasi dimasak langsung di fasilitas milik Syarikah Masyariq di Makkah.
Untuk konsumsi, nasi sebaiknya direndam dalam air panas selama 5–10 menit agar lebih nikmat, sedangkan lauk dapat langsung disantap tanpa pemanasan.
Mudir BPKH Limited Iman Nikmatullah menyampaikan bahwa pengadaan makanan tersebut bukan semata bisnis, tetapi bagian dari misi untuk menghadirkan rasa Indonesia bagi para jemaah.
“Setiap kotak nasi yang dimakan jemaah adalah bentuk nyata dari misi kami: mengembalikan keberkahan haji kembali ke bangsa Indonesia,” kata Iman Nikmatullah.
BPKH Limited akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan demi mendukung penyelenggaraan ibadah haji yang semakin baik dari tahun ke tahun. (Int)

















