Home / Sulsel

Senin, 15 September 2025 - 20:49 WIB

Dialog Tanpa Sekat: Munafri – Aliyah Sambut Aspirasi HMI di Balai Kota

“Hingga kini, 81 ribu pekerja rentan sudah terlindungi, dan tahun ini targetnya mencapai 100 ribu orang,” ungkapnya.

Masalah lingkungan menjadi perhatian serius. TPA Tamangapa yang hanya seluas 19,1 hektare kini menampung tumpukan sampah setinggi 16-17 meter dan terancam penuh dalam dua tahun.

Munafri memaparkan langkah yang sudah ditempuh, cover soil (penimbunan tanah untuk kompos alami) dan perbaikan alur air lindi agar tidak mencemari lingkungan.

Terkait rencana Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Munafri menegaskan Pemkot masih melakukan negosiasi ulang karena beban biaya tipping fee yang tinggi, yakni Rp380 ribu per ton per hari.

“Kami juga mendorong sistem pengelolaan sampah mandiri. Cukup dengan dua ember—memisahkan sampah organik dan non-organik itu sudah sangat membantu,” ucapnya.

Pemkot juga bergerak mengatasi krisis air di beberapa kawasan. Bersama PDAM dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemkot memanfaatkan air baku dari Sungai Jeneberang dan membangun sambungan baru di Jalan Pontiku untuk mendistribusikan air ke wilayah utara dan timur Makassar.

Baca Juga:  IKA SMANSA 82 Gelar Syukuran di Hotel Pandanaran Semarang

“Dalam waktu beberapa bulan ke depan, Insya Allah persoalan air di Tallo dan Utara Kota bisa kita carikan solusi,” ujar Munafri.

Menutup pemaparannya, Munafri menekanakan peran Makassar Creative Hub (MCH) sebagai pusat peningkatan keterampilan anak muda.

Menurutnya, kehadiran program MCH bukan sekadar tempat pertunjukan, tapi ruang untuk upskilling dan job matching.

Program MCH yang kini padat kegiatan akan diperluas ke 15 kecamatan agar bisa diakses lebih banyak pemuda.

Di sana, anak muda bisa belajar kewirausahaan, bertemu perusahaan yang mencari tenaga kerja, hingga mendapatkan pelatihan keterampilan khusus.

Appi yang juga Ketua IKA FH Unhas menegaskan bahwa seluruh langkah tersebut lahir dari riset dan diskusi bersama akademisi serta pemangku kepentingan.

Baca Juga:  Blusukan di Kantor Bupati, Mohammad Firdaus (Dg Manye) Tegaskan Kedisiplinan dan Kebersihan

“Kami mengajak semua pihak termasuk HMI untuk berkolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus kolektif,” tutupnya.

Pada kesempatan ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar menegaskan komitmennya sebagai mitra kritis Pemerintah Kota Makassar.

Hal itu disampaikan Ketua HMI Cabang Makassar, Sarah Agus Salim, usai mengikuti diskusi bersama jajaran pemerintah kota.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan diskusi sore ini. Sebagai mitra kritis, HMI akan terus mengawal setiap program pemerintah kota,” ujar Sarah.

Ia menekankan bahwa aksi dan kehadiran HMI tidak membawa agenda tersembunyi ataupun kepentingan kelompok tertentu.

“Kami hadir untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan,” tegasnya.

Sarah menambahkan, HMI berkomitmen menjaga komunikasi konstruktif dengan Pemkot Makassar demi memastikan setiap kebijakan berpihak pada kepentingan publik, khususnya generasi muda dan masyarakat kecil.(jk)

Editor: Manaf Rachman

Share :

Baca Juga

Sulsel

Pemkot Makassar Masuk 10 Kota Terbaik di Indonesia dalam Hal Transformasi Digital

Sulsel

Kolaborasi Pemkot Makassar – Kalla Land Hadirkan TPS3R Modern

Sulsel

Sosialisasikan Perda No 6 Tahun 2019, Adi Akbar Tegaskan Kesetaraan Gender

Sulsel

Kadis Kominfo Makassar Paparkan Transformasi Digital di Seminar Nasional UGM

Sulsel

Ketum PWI: HPN 2026 di Banten Jadi Momentum Dorong Ekonomi dan Pembangunan

Sulsel

TP PKK Kota Makassar Dorong Generasi Sehat dan Cerdas

Sulsel

TP PKK Kota Makassar Dorong Generasi Sehat dan Cerdas

Sulsel

Munafri Tantang Mahasiswa Ciptakan Insinerator Ramah Lingkungan