MEDIASINERGI.CO MAKASSAR — Berbagai upaya dan aksi konvergensi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Wajo untuk percepatan penurunan stunting memberikan hasil yang cukup membanggakan.
Berdasarkan dari data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), untuk tahun 2021 terdapat 47.917 Keluarga di Kabupaten Wajo yang beresiko stunting berhasil diturunkan menjadi 19.596 Keluarga, atau turun sebesar 40,89 persen.
Hal tersebut diuraikan oleh Amran Mahmud saat memaparkan Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting pada Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 (Lokus tahun 2022) yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Hotel Maxone, Makassar, Rabu (24/5/2023).
Yang menarik dari kegiatan ini adalah Amran Mahmud kompak hadir bersama Wakil Bupati, Amran dan Ketua TP PPK, Sitti Maryam yang turut memberikan semangat dari kursi VIP. Turut hadir juga para Kepala OPD terkait dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus.
Amran Mahmud melanjutkan bahwa selain penurunan jumlah keluarga yang beresiko stunting, prevalensi stunting berdasarkan ePPGBM di Kabupaten Wajo juga berhasil diturunkan dari 4,05 persen tahun 2021
menjadi 2,7 persen pada tahun 2022.
Ketua DPD PAN Wajo ini menjelaskan bahwa percepatan penurunan stunting ini memang menjadi salah satu atensi Pemerintah Daerah. “Apalagi dengan visi Pemerintah Kabupaten Wajo yang termuat dalam RPJMD tahun 2019-2024 yang salah satu misinya adalah meningkatkan kualitas kehidupan yang cerdas, sehat dan beriman yang juga salah satu tujuannya meningkatnya derajat kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Amran Menegaskan bahwa sebagai keseriusan untuk percepatan penurunan stunting, telah dilakukan rembuk stunting sekaligus aksi 3 yang dipimpin langsung oleh Bapak Wakil Bupati selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pada bulan Juni 2022 lalu yang melahirkan komitmen upaya penurunan stunting.