“Nomor 1 penyuplai beras di Indonesia, surplus. Nomor 1 penyuplai jagung di Indonesia. Kita bisa menyuplai pangan Indonesia dari Tuban,” tuturnya.
“Ini pangan harus kita jaga. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Saya yakin kita bisa tingkatkan produksi dengan kebersamaan kita semua,” tutup Mentan Amran.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini Kabupaten Tuban telah mencapai IP300 atau tanam dan panen tiga kali setahun. Meskipun di masa kemarau, Kabupaten Tuban tetap dapat panen berkat adanya sungai Bengawan Solo.
“Data y-on-y per september 2022-2023 kita, Jawa Timur surplus 9,23 persen. Prediksi BPS sampai bulan Desember kita tetap tertinggi di antara 10 Provinsi. Produksi Padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023 karena sinergitas diantara seluruh tim pertanian,” katanya.
Dalam Acara Panen dan Tanam hari ini, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan benih padi dan jagung tahun 2023 ke Provinsi Jawa Timur dengan total sepesar Rp 62 Miliar dan bantuan alsintan prapanen sebanyak 2.252 dengan total Rp 57 miliar. Untuk Kabupaten Tuban sendiri, Kementetan Pertanian memberikan bantuan benih padi dan jagung untuk senilai Rp 1,7 miliar dan 5 unit alsintan prapapen sebesar Rp 450 juta.
(pr wire)