Home / Nasional

Rabu, 24 Juli 2024 - 18:06 WIB

Asbisindo Dorong Penguatan Ekosistem Haji dan Umrah Sebagai Potensi Ekonomi dan Devisa

MEDIASINERGI.CO JAKARTA — Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) terus mendorong penguatan ekosistem haji dan umrah serta efek bergandanya kepada masyarakat sebagai potensi ekonomi dan devisa bagi negara. Langkah ini selaras dengan rencana pemerintah yang ingin mengejar potensi devisa senilai Rp200 triliun yang bisa dibawa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah.

Ketua Asbisindo, Hery Gunardi mengatakan setiap tahunnya masyarakat muslim Indonesia mengeluarkan sekitar Rp65 triliun lebih untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci. Hery menegaskan potensi ini harus dicermati secara ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Agama memperkirakan potensi devisa yang bisa dibawa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah mencapai setidaknya Rp200 triliun per tahun. Pada tahun 2024, Indonesia menjadi negara pengirim delegasi haji terbesar di dunia dengan kuota 241.000 jemaah yang terdiri atas 221.00 kuota haji normal dan 20.000 kuota tambahan.

Baca Juga:  dr. Reisa: Cara Jitu Melawan Varian Virus Baru dan COVID-19 Secara Umum, Tingkatkan Disiplin Pakai Masker

“Asbisindo berupaya mendukung pemerintah dari sisi penguatan ekonomi syariah, dimana salah satu prinsip pengelolaan syariah adalah memberikan kemaslahatan yang seluas-luasnya bagi Masyarakat,” ujar Hery dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dengan 30 Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH), Rabu 23 Juli 2024.

Lebih lanjut, Hery menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen dan tahun 2024 ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 4,7 persen sampai 5,5 persen. Seiring dengan kondisi ekonomi tersebut kinerja keuangan perbankan syariah menunjukkan ketahanan yang baik. Pada posisi Februari 2024, Rasio CAR Bank Umum Syariah sudah mencapai angka lebih dari 25 persen, tepatnya 25,35 persen.

Baca Juga:  TikTok Dilarang Berjualan, Pemerintah Dinilai Gagap Persoalan UMKM

Sementara itu fungsi intermediasi perbankan Syariah juga berjalan dengan baik. Aset dan pembiayaan perbankan syariah tumbuh double digit secara tahunan, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan nasional. Pertumbuhan ini berdampak pada peningkatan market share.

“Aset perbankan Syariah sekarang sudah mencapai hampir 8 persen. Dari tadinya sekitar 7,33 persen dan diikuti dengan peningkatan market share pembiayaan, sudah mencapai 8,11 persen. Jadi ada kehidupan kelihatannya Perbankan Syariah sudah terus mendorong pertumbuhan market share,” jelas Hery.

Share :

Baca Juga

Nasional

Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara

Nasional

PWI Kalsel Sebut Anggaran HPN 2025 Sudah Dialokasikan

Nasional

Lima Tahun Jadi Presiden, Rakyat Indonesia Berharap di Pundak Prabowo

Nasional

Prabowo Umumkan Daftar Nama Wakil Menteri Kabinet Merah Putih

Nasional

Presiden Prabowo Umumkan Nama Menteri Kabinet Merah Putih

Nasional

Rakabuming Gibran Putra Jokowi, Wakil Presiden Termuda dalam Sejarah RI

Nasional

Pidato Perdana Presiden Prabowo: Kekuasaan Milik Rakyat, Pemimpin Harus Bekerja untuk Rakyat

Nasional

PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS AKAN DIMULAI JANUARI 2025