MEDIASINERGI.CO WAJO – Anjloknya harga cengkeh saat ini dinilai akibat dari penghentian pembelian cengkeh oleh beberapa perusahaan pabrikan, naiknya pajak cukai dan pemerintah membuka import cengkeh.
Imbas itu semua petani cengkeh mengalami kerugian, ditambah lagi biaya produksi petani yang tinggi seperti biaya pemetikan, konsumsi pemetik, biaya pemeliharaan, dan biaya transportasi. Jika biaya produksi yang tinggi dari pada pendapatan bisa membuat petani cengkeh akan beralih mata pencarian lain danĀ tanaman cengkeh bisa diganti tanaman yang lain. Apabila situasi ini terjadi cukup lama bisa mengancam kelangsungan komoditas cengkeh di Indonesia.
Padahal komoditas cengkeh merupakan komoditas padat kerja dan komoditas ini salah satu pendapatan utama masyarakat, apabila harga cengkeh murah maka juga mempengaruhi perputaran ekonomi atau pertumbuhan ekonomi. Karena gimana masyarakat mau belanja kalau sumbernya murah.
Ketua Asosiasi Pedagang dan Petani Cengkeh Kabupaten Wajo Elfrianto menghimbau kepada petani jangan jual cengkeh keseluruhan di tahun 2019. Diawal tahun komoditas cengkeh dipasaran sudah mulai menipis diprediksikan akan terjadi kekosongan cengkeh oleh karena itu petani dapat menyimpan hasil cengkehnya agar supaya di tahun depan masih bisa dijual dengan harga yang tinggi.