Home / Nasional

Selasa, 21 Januari 2020 - 07:46 WIB

SKK Migas dan Polri Perkuat Pengamanan Hulu Migas

MEDIASINERGI.CO JAKARTA — Dalam rangka merealisasikan rencana kerja SKK Migas 2020, SKK Migas terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan stakeholders terkait.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto didampingi jajaran deputi SKK Migas, penasehat ahli, dan tenaga ahli Komisi Pengawas SKK Migas mengadakan kunjungan ke Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dalam rangka meningkatkan koordinasi pengamanan operasi dan aset hulu migas Senin, 20 Januari 2020 .

Pada acara tersebut, Kapolri didampingi Kabareskrim, Kabarhakam, Kadiv Propam, Karo penmas Divisi Humas Polri dan jajaran terkait lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala SKK Migas menyampaikan operasional hulu migas 2019 serta rencana tahun 2020.

Baca Juga:  Viral Polisi Sabar Hadapi Cacian Warga di Pos Penyekatan, Komisi III DPR RI: Sesuai Program Presisi

Dwi Soetjipto menjelaskan, potensi hulu migas di Indonesia yang masih besar, karena dari 128 cekungan, yang berproduksi adalah 20 cekungan, dalam status eksplorasi adalah 35 cekungan dan sebanyak 73 cekungan masih menanti untuk dapat dieksplorasi.

Dikatakan, Hulu migas adalah salah satu adalan sumber pemasukan negara dan berperan besar sebagai penggerak perekonomian nasional. Untuk mendorong kontribusi yang lebih besar dan sektor ini kembali mampu menghasilkan produksi 1 juta BOPD di tahun 2030.

“SKK Migas telah sedang melakukan 5 (lima) transformasi dan menerapkan 4 strategi pencapaian. Untuk meningkatkan transparansi dan pengawasan yang lebih efektif, tanggal 31 Desember 2019 pada pergantian tahun di launching integrated operation center (IOC) dan minggu lalu menyusul one door service policy (ODSP),” ujar Dwi Soetjipto

Baca Juga:  Polri: Ada Temuan Signifikan di Kasus Novel Baswedan

Dwi mengungkapkan, salah-satu penyebab tidak optimalnya operasi hulu migas adalah adanya gangguan illegal drilling dan illegal tapping yang mengganggu operasional KKKS. Aktivitas illegal inimenyebabkan terjadinya kecelakaan dan merusak lingkungan.

“Kegiatan illegal ini menyebabkan gangguan investasi dan menyebabkan tidak optimalnya produksi migas nasional. Kegiatan illegal tersebut juga menyebabkan berkurangnya penerimaan negara”, ungkap Kepala Dwi Soetjipto.

Share :

Baca Juga

Nasional

Strategi Hendry Ch Bangun untuk Sukseskan Kongres PWI Dipercepat

Nasional

Hendry Ch Bangun Siap Kawal Kongres PWI Dipercepat untuk Persatuan

Nasional

Kongres PWI Dipercepat untuk Persatuan dan Keberlanjutan PWI Pusat

Nasional

Tunda PPN 12 persen, Prabowo Selamatkan Warga RI dari Kejatuhan

Nasional

Prabowo Naikkan Gaji Guru dan Tunjangan Guru Non-ASN

Nasional

Menteri Kebudayaan; Kekayaan Kebudayaan adalah Harta Karun Nasional

Nasional

Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara

Nasional

PWI Kalsel Sebut Anggaran HPN 2025 Sudah Dialokasikan